Jumat, 03 April 2015

Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI)
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma - norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak - pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).

Kode Etik Pengguna Internet
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :

·         Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.

·         Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.

·         Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.

·         Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.

·         Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.

·         Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.

·         Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.

·         Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi situsnya.

·         Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung.

Etika Programmer
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah :

·         Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.

·         Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.

·         Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat.

·         Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau meminta ijin.

·          Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin.

·         Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.

·          Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin.

·         Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status.

·         Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.

·          Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja

·         Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.

·          Tidak boleh mempermalukan profesinya.

·         Tidak boleh secara asal - asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.

·         Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.

·         Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.

Sumber :
http://rifkaayuprambangputri.blogspot.com/


·         Profesi
Berikut ini adalah beberapa pengertian dan definisi profesi :

Schein, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.

Hughes, E.C (1963)
Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya.

Daniek Bell (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat

Paul F. Comenisch (1983)
Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita - cita dan nilai bersama.

Kamus Besar Bahasa Indonesia
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.

K. Bertens
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita - cita dan nilai - nilai bersama.

Siti Nafsiah
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab.

Doni Koesoema A
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap masyarakat.

Profesionalisme
Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesionalisme :

Kiki Syahnarki
Profesionalisme merupakan roh yang menggerakkan, mendorong, mendinamisasi dan membentengi TNO dari tendensi penyimpangan serta penyalahgunaannya baik secara internal maupun eksternal.

Doni Koesoema A
Profesionalisme merupakan salah satu cara bagi guru untuk merealisasikan keberadaan dirinyab sebagai pendidik karakter.

Onny S. Prijono
Profesionalisme merupakan kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai antisipasi menghadapi globalisasi.

Pamudji, 1985
Profesionalisme memiliki arti lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang - orang yang memiliki kemampuan tertentu pula.

Korten & Alfonso, 1981
Yang dimaksud dengan profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic - competence) dengan kebutuhan tugas (ask - requirement).

Ahmad Bahar
Profesionalisme merupakan usaha suatu kelompok masyarakat untuk memperoleh pengawasan atas sumber daya yang berhubungan dengan suatu bidang pekerjaan.

Aholiab Watloly
Profesionalisme adalah sikap seorang profesional atau profi.

Abd. Rahim Abd. Rashid
Profesionalisme merupakan satu aspek penting dalam meningkatkan integriti sumber daya manusia.

Ahman Sutardi & Endang Budiasih
Profesionalisme adalah wujud dari upaya optimal yang dilakukan untuk memenuhi apa - apa yang telah diucapkan, dengan cara yang tidak merugikan pihak - pihak lain, sehingga tindakannya bisa diterima oleh semua unsur yang terkait.

Ciri Khas Profesi
Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu :

·         Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas,
·         Suatu teknik intelektual,
·          Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis,
·          Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi,
·         Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan,
·         Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri,
·         Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya,
·         Pengakuan sebagai profesi,
·         Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi,
·         Hubungan yang erat dengan profesi lain.

Sumber :
http://rifkaayuprambangputri.blogspot.com/


Etika
Etika merupakan ilmu yang mempelajari perbuatan baik dan buruk manusia sesuai dengan pikiran manusia. Etika juga merupakan suatu penilaian yang benar atau yang salah yang dapat dipahami oleh manusia. Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik.

Menurut Profesor Salomon dalam Wahyono (2006:3)
-  Etika merupakan karakter individu, disebut pemahaman manusia sebagai individu beretika,
-  Etika merupakan hukum sosial. Sebagai hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi prilaku manusia.

Moral
Moral berasal dari bahasa latin “Mos” yang juga berarti adat kebiasaan. Secara etimologis, moral sama dengan etika yaitu nilai dan norma yang menjadi pegangan seseorang.

Enam tahap perkembangan moral menurut Lowrence Konhberg dalam Wahyono (2006:6)
-  Orientasi pada hukuman, ganjaran, kekuatan fisik dan material,
-  Orientasi hedonistis hubungan antar manusia,
-  Orientasi konformitas,
 - Orientasi pada otoritas,
-  Orientasi kontrak sosial,
 Orientasi moralitas prinsip suara hati, individual, komprehensif dan universal.

Dua macam Norma

Norma Umum
Norma yang memiliki sifat universal, terbagi menjadi tiga :
·         Norma Sopan Santun : disebut juga norma etiket adalah pola perilakau dan sikap lahiriah manusia,
·         Norma Hukum : adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarkat,
·         Norma Moral : yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia.

Norma Khusus
Aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus :
·         Etika Deskriptif : Etika yang berbicara tentang fakta,
·           Etika Normatif : Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia.

Moralitas Objektif
Moralitas yang melihat perbuatan sebagaimana adanya.

Moralitas Subjektif
Moralitas yang melihat perbuatan sebagai dipengaruhi oleh pengetahuan dan perhatian pelakunya, latar belakang, stabilitas emosional dan perlakuan personal lainnya.

Etika Umum
Etika tentang kondisi dasar dan umum bagaimana manusia harus bertindak secara etis.

Etika Khusus
Etika Khusus penerapan prinsip - prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan khusus. Etika khusus dikelompokkan menjadi :
·           Etika Individual : etika yang menyangkut hubungan individu dengan dirinya sendiri,
·           Etika Sosial : etika yang menyangkut hubungan individu dengan lingkup kehidupannya.
·           Profesi adalah kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi.

Nilai Moral Profesi (Franz Magnis Suseno, 1975)
·         Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi,
·         Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi,
·         Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi.

Tujuan Mempelajari Etika
Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai peniliain baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

Pengertian Baik
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif).

Pengertian Buruk
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.

Cara Penilaian Baik dan Buruk
Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunisme.

Faham Kebahagiaan (Hedonisme)
Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan / kelezatan. Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu :
·         Hedonisme individualistik / egostik hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk,
·         Hedonisme rasional / rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat,
·         Universalistic Hedonisme yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.

Bisikan Hati (Intuisi)
Bisikan hati adalah kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu. Faham ini merupakan bantahan terhadap faham hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai kebaikan budi pekerti.

Evolusi
Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini selalu (secara berangsur - angsur) mengalami perubahan yaitu berkembang menuju ke arah kesempurnaan. Dengan mengadopsi teori Darwin (ingat konsep selection of nature, struggle for life, dan survival for the fittest).

Alexander mengungkapkan bahwa nilai moral harus selalu berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala yang ada di ala mini, dan nilai moral yang bertahanlah (tetap) yang dikatakan dengan baik, dan nilai - nilai yang tidak bertahan (kalah dengan perjuangan antar nilai) dipandang sebagai buruk.

Paham Eudaemonisme
Aliran ini menititkberatkan pada hal - hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris.

Aliran Naturalisme
Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah apakah sesuai dengan keadaan alam, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang buruk. Jean Jack Rousseau mengemukakan bahwa kemajuan, pengetahuan dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam semesta.

Aliran Vitalisme
Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran natiralisme sebab menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu  bukan alam tetapiVitae atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup). 

Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu Vitalisme Pessimistis (negative vitalistis) dan Vitalisme Optimistime. Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan Homo Homini Lupus artinya manusia adalah serigala bagi manusia yang lain. Sedangkan menurut aliran kedua perang adalah halal, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler.

Aliran Gessingnungsethik
Diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog, Musik, Medik, Filsuf, dan Etika. Yang terpenting menurut aliran ini adalah penghormatan akan kehidupan, yaitu sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik. Ukuran kebaikannya adalah pemelihataan akan kehidupan, dan yang buruk adalah setiap usaha yang berakibat kebinasaan dan menghalangi - halangi hidup.

Aliran Idealisme
Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah segala yang ada hanyalah yang tiada sebab yang ada itu hanyalah gambaran / perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang bai itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri.

Aliran Eksistensialisme
Etika Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia selalu terkait pada keputusan -keputusan individu, Artinya andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi.

Individu sangat menentukan terhadap sesuatu yang baik, terutama sekali bagi kepentingan dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah Truth is Subjectivity atau kebenaran terletak pada pribadinya maka disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk.

Aliran Marxisme
Berdasarkan Dialectical Materialsme yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan / menghantar kepada tujuan.

Sumber :

http://rifkaayuprambangputri.blogspot.com/