Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai
bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal
Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen
APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi
Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi
dan Informatika Republik Indonesia. Sebenarnya layanan telematika di Indonesia
sudah cukup luas, namun tidak diimbangi oleh pengadaan fasilitas yg memadai
serta sumber daya yg kurang memenuhi standar telematika itu sendiri. Sehingga
kwalitas serta kwantitas dari layanan telematika di Indonesia masih kurang dari
kata ‘memenuhi syarat’.
Layanan Telematika (Telematic Services) terbagi didalam 4
bidang, yaitu :
1. Layanan Telematika di Bidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus
selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk
pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk
menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di
kalangan masyarakat. Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam
masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan
memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun
desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau
di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk
mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik,
memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra
pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan
“e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian
akan terbentuk pusat-pusat informasi untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak
terjangkau oleh masyarakat. Contoh layanan telematika di bidang informasi
adalah : layanan jaringan telekomunikasi antar wilayah, layanan internet, pusat
informasi dalam berbagai aspek kehidupan yg tersedia di media elektronik dan di
tiap wilayah.
2. Layanan Telematika dibidang Keamanan
Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan
memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan
ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Seperti contohnya dengan
menggunakan Firewall dan juga anti virus yang ada. Pada bidang keamanan,
telematika berperan sangat penting untuk menanggulangi para pencuri - pencuri
informasi yang terbatas (rahasia). Sebagai contoh kepolisian Republik Indonesia
memiliki situs resmi http://www.polri.go.id/ yang dapat diakses untuk
melakukan pencarian terhadap orang hilang, atau daftar pencarian orang yang
dipublikasikan oleh polri, dapat juga untuk mengadkukan suatu perkara atau
melihat pengaduan yang telah kita buat, serta melihat perkara kasus yang
sudah terselesaikan ataupun yang belum terselesaikan. Dengan sistem yang
diterapkan ini polisi dapat dengan mudah mengontrol keamanan serta dapat
menerima masukan-masukan dari masyrakat sehingga kinerja kepolisian akan
menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Namun seiring dengan
berkembangnya telematika diharapkan juga dapat membentuk ketahanan dalam
menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan
dengan perkembangan telematika.
Contoh layanan keamanan lainnya yaitu:
a. navigation assistant
b. weather,stock information
c. entertainment and M-commerce
d. penggunaan Firewall dan Antivirus
3. Layanan Context Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer
memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan
informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan
inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah
context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk
mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari
pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang
sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan
antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan
kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user
sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user
akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak
seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks
location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari
context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Contoh lainnya :
- Navigation. Navigasi dalah proses membaca, dan
mengendalikan pergerakan suatu kerajinan atau kendaraan dari satu tempat ke
tempat lain.
- Global Navigation Satellite System atau
GNSS adalah istilah untuk sistem navigasi satelit yang menyediakan posisi
dengan cakupan global. Sebuah kecil memungkinkan GNSS elektronik penerima untuk
menentukan lokasi mereka (bujur, lintang, dan ketinggian) ke dalam beberapa
meter menggunakan sinyal waktu ditransmisikan sepanjang garis pandang oleh
radio dari satelit.. Penerima di tanah dengan posisi tetap juga dapat digunakan
untuk menghitung waktu yang tepat sebagai referensi untuk percobaan ilmiah.
- LBS (Location-Based Service). Beberapa bagian
yang lebih sederhana dari context awareness telah mulai dibangun. LBS
(location-based service) misalnya, sewaktu user mencari keyword tertentu (pom
bensin, kafe, ATM, dll), maka ia akan memperoleh hasil yang berbeda tergantung
pada posisi user. Ini dapat mulai digabungkan dengan beberapa info dari user.
Misalnya pom bensin atau kafe di dekat posisi user yang menerima pembayaran
dengan ATM yang dimiliki user.
4. Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan
perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang
melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan
informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan
pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.
Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan
kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk
mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
secara efektif dan optimal. Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery
Service) adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The
RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat
kecepatan penemuan. Analogi Layanan Perbaikan sumber (Resource Discovery
Service) dapat kita bandingkan dengan system kerja pada Yellow page services.
Istilah Yellow Pages mengacu pada buku petunjuk telepon dari bisnis,
dikategorikan sesuai dengan produk atau layanan yang disediakan. Seperti
namanya, direktori tersebut awalnya dicetak pada kertas kuning, sebagai lawan
dari halaman putih non-komersial listing. Istilah tradisional Yellow Pages kini
juga diterapkan pada direktori online bisnis. Dengan Yellow page kita bisa
mencari nomer-nomer telepon yang berkaitan dengan sesuatu yang sedang kita
cari. Hal tersebut merupakan analogi dari layanan perbaikan sumber
Sumber :
http://rcardiansyah.blogspot.com/2012/12/layanan-telematika-teknologi-wireless.html
Sumber :
http://rcardiansyah.blogspot.com/2012/12/layanan-telematika-teknologi-wireless.html
0 komentar :
Posting Komentar